membangun Core Values yang solid”.
Apa yang Anda ingat pertama kali ketika mendengar kata televisi? Kemungkinan
besar Sony. Processor komputer? Barangkali Intel. Software komputer? Mungkin
Microsoft (Windows/MS Office). Credit Card? Visa atau Mastercard. Bank
Terkemuka? Citibank. Pesawat terbang? Boeing. Mobil? BMW, Mercy atau Toyota.
Fastfood buat Anak? McDonald. Film-film anak? Mungkin Disney.
Pertanyaan dan jawaban di atas seluruhnya adalah hasil survey. Bila Anda
mendengar sebuah kategori produk dan mengingat sebuah merek di benak Anda,
itu berarti merek tersebut memiliki share of mind tertinggi di benak Anda.
Pada berbagai kategori produk di atas, perusahaan yang disebut sebagai
jawaban konsumen membuktikan bahwa mereka berhasil menancapkan benak di
konsumen untuk menjadi nomor satu. Dan bicara menancapkan nama perusahaan di
mata konsumen saat ini dan konsumen potensial, sama berarti bicara kemampuan
perusahaan untuk terus bertahan dalam jangka panjang.
Perusahaan-perusaha an yang dituliskan di atas adalah perusahaan-perusaha an
visioner. Perusahaan yang oleh James C. Collins penulis salah satu buku
terlaris di dunia saat ini Built To Last, untuk edisi Indonesianya
diterbitkan oleh Penerbit Erlangga dan dapat ditemukan di Gramedia,
ditahbiskan masuk kategori sebagai perusahaan yang memiliki kesuksesan
tersendiri karena masuk jajaran terdepan dalam industrinya.
Perusahaan-perusaha an di atas mewarnai kehidupan dimuka bumi. Dapatkah Anda
membayangkan dunia tanpa visa atau mastercard? atau dunia tanpa film
anak-anak buatan Disney?
Perusahaan di atas tetap bertahan meski mengalami krisis di berbagai
generasi. Ia tetap mendapatkan kepercayaan investor. Dan meski pemimpinnya
berganti ia tetap dapat mempertahankan tradisi excellent business
operationnya.
Perusahaan visioner dihargai dalam industrinya, dikagumi oleh pesaingnya,
dan memberikan pengaruh yang luas pada jejak kehidupan dan gaya hidup
manusia. Perusahaan visioner berjaya dalam waktu yang lama, melewati
berbagai generasi produk (beyond product life cycle) dan melewati beberapa
generasi pemimpin yang aktif.
Dari mana keberhasilan perusahaan-perusaha an di atas bermula? Dari kerja
keras karyawan sesuai nilai-nilai perusahaan mengimplementasikan penetapan
strategi yang tepat.
Kesuksesan perusahaan melalui beberapa generasi disebut James C Collin
bermula dari adanya disiplin menerapkan nilai-nilai inti perusahaan (Core
Values). Semuanya bermula dari konsistensi untuk mewujudkan nilai-nilai
perusahaan yang solid sepanjang waktu.
Mari cermati beberapa contoh core values dari beberapa perusahaan terdepan
di dunia:
Sony: Being a pioneer – not following others, but doing the impossible ;
Encouraging individual ability and creativity
Boeing: Being on the leading edge of aeronautics; being pioneers
Citicorp: Being out of front – such as biggest, best, most innovative, most
profitable
Motorola: Continual improvement in all that the company does – in ideas, in
quality, in customer satisfaction
Disney: Creativity, dreams, and imagination
McDonald: Quality, Cleanliness, Speed, Value to Customer (QCSV).
Dengan menerapkan secara konsisten nilai-nilai QCSV, McDonald misalnya
berhasil mengungguli pemimpin pasar terdahulu, Burger King. McDonalds telah
mendominasi industri hamburger siap saji dengan 35% market share di tahun
1979, yang memperkecil Burger King 11% dan Wendy’s 8%. Bermula dari disiplin
tahunan McD menerapkan core values, kini saat Anda berkunjung ke McD sangat
mudah menemukan arti QCSV tersebut. Salah satu penerapan nilai speed yang
populer buat kita misalnya ialah ketika berkunjung ke McD, mereka dapat
menggaransi pelayanan di bawah satu menit. Atau pelanggan akan mendapatkan
ice cream gratis. Sebuah survey McD buat pelanggan menunjukkan bahwa
rata-rata pelanggan sebetulnya mau menunggu layanan selama 70 detik.
Manajemen McD kemudian menetapkan standar yang tak dapat disamai
kompetitornya, dan menjadi standar terbaik di industri, dengan garansi
pelayanan 60 detik tersebut.
Setelah mencermati bagaimana perusahaan dalam hal ini McD menanamkan arti
praktis core values mereka di benak pelanggannya untuk meraih posisi sebagai
pemimpin pasar, lantas, apa sih sebenarnya Core Values itu?
Core values adalah nilai-nilai perusahaan. Core values adalah seperangkat
prinsip dasar perusahaan yang tak lekang oleh waktu. Nilai-nilai yang
membimbing arah langkah perusahaan. Nilai-nilai perusahaan akan mencerminkan
budaya perusahaan. Nilai-nilai perusahaan adalah ruh dari praktek
operasional. Dan nilai-nilai perusahaan tidak harus dikompromikan demi
pencapaian finansial atau pencapaian jangka pendek lainnya.
Best practices perusahaan-perusahaan visioner menunjukkan bahwa core values
sebaiknya tidak lebih dari lima atau enam. “If you choose more than five or
six core values, then maybe it is not really a core values“, kata James
Collins. Terlalu banyak nilai menghilangkan fokus dan menyulitkan proses
sosialisasi dan implementasinya ke seluruh karyawan.
Pada akhirnya,
“It is not right or wrong core values.
But What is your Core Values,
and what you do to preserve
your core values in daily practices.
Tidak masalah nilai-nilai apa saja yang Anda ingin bangun.Yang layak menjadi fokus perhatian ialah bagaimana Anda memastikan bahwa
nilai-nilai perusahaan Anda diterjemahkan ke dalam kebijakan praktis
sehari-hari dan dijalankan secara konsisten”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar